Place for me to write about Japanese rock music and my random (and sometimes weird) experiences.

Please leave comment and enjoy! ^__^


07/05/12

[L'Arc~en~Ciel] TRIBUTE ALBUM & KOMENTAR TENTANG EKSPLOITASI FANATISME


Udah sering liat beritanya tentang album tribute kan? Gw ulangi aja yah, meski di postingan dulu udah gw bahas.

Ini dia tracklistnya:

01. Vince Neil / Blurry Eyes
02. Orianthi / NEO UNIVERSE
03. TLC / RAINBOW (this one's Niji of course)
04. Eric Martin, John 5 / HONEY
05. ZEBRAHEAD / READY STEADY GO
06. BOYZ II MEN / snow drop
07. Maxi Priest / Vivid Colors
08. Michael Monroe / HEAVEN'S DRIVE
09. Daniel Powter / STAY AWAY
10. Clementine / flower [bonus tracks]
11. POLYSICS / SEVENTH HEAVEN
12. SID / Shout at the Devil
13. Hemenway / Caress of Venus
14. TOTALFAT / Driver's High 
Liat aje tuh... gw sih penasaran sama Orianthi, Daniel Powter, sama SID. Kalo SID mah ngga usah diomongin lagi ye... secara itu band emang satu label sama Laruku dan sekaligus "kohai"-nya Tetsu cs. Seandainya Administrator belom bubar, mungkin Akuta cs. juga bakal nyumbang kontribusi mereka di album ini. Sayang, band itu sudah bubar...

Eniwei, lanjut ke topik kedua ya. Gw nemuin artikel ini di komunitas L'Arc~en~Ciel Indonesia di facebook. Mereka punya beragam komentar, rata-rata sih pedes semua tentang artikel ini. Judulnya Eksploitasi Fanatisme di Konser Laruku, silakan klik di judulnya untuk baca lebih lanjut.
Well, gw sepertinya ngga akan memberikan komentar sadis, pedes, maupun sinis di sini (lagi males juga soalnya = =a), tapi gw juga ngga sepenuhnya membenarkan artikel itu sih. Yah, meskipun awalnya gw masa bodoh juga karena toh artikel itu kan beberapa bagiannya berisi argumentasi penulis dan tiap orang punya sudut pandang masing-masing, jadinya ya gw biasa-biasa aja. Tapi gw coba cantumin komentar beberapa Cielers di comment box di bawah artikel tersebut (seru nih kayaknya *smirks*). Perhatian: komentar di bawah ini cukup panjang, jadi mending ngga usah dibaca.

Kawaii commented: wah ini writerna...kalo nggak paham..mendingan jangan nulis....bikin malu diri sndiri nanti :s yahoo...kok kasihan yah...penulis amatiran di publish...ngrusak image lama2...udh berkali2 tuh keknya muat artikel afwul...bukan lowongan kerja gih...biar yg join rada berkualitas :)
masih jauh lebih bagus review blog review tmn2 gw :"

Dino commented: gw jg mau nulis artikel nih:

BERBEDA DENGAN BOYBAND-BOYBAND KOREA YANG HAMPIR SELALU LYPSINC KARENA KEMAMPUAN TARIK SUARA YANG PAS-PAS AN, BAND BERNAMA L'ARC~EN~CIEL ATAU BIASA DISEBUT LARUKU TIDAK MEMILIH LYPSINC UNTUK MENGHIBUR FANS MEREKA. KONSER LARUKU YANG DIADAKAN TANGGAL 2 MEI SANGAT MEMUKAU PARA PENONTON. PENAMPILAN KEEMPAT PERSONEL SANGAT MAKSIMAL DAN MEMBUAT PENONTON MERASA GEMBIRA. SUARA HYDE YANG SANGAT MENYENTUH HATI, PERMAINAN GITAR KEN YANG MENAMPILKAN CIRI KHAS LARUKU, RUMITNYA MELODI BAS TETSU DAN KUATNYA DENTAMAN DRUM YUKIHIRO MAMPU MEMBUAT STADION D SENAYAN BERGETAR. PENAMPILAN DAN KOSTUM BAND JEPANG INI BEGITU UNIK DAN SANGAT ORIGINAL, TIDAK SEPERTI BANYAK MUSISI (KOREA) YANG RATA-RATA SAMA DAN AGAK ALAY. L'ARC~EN~CIEL TELAH BERKARIR SELAMA 20 TAHUN DAN MENGHASILKAN BANYAK ALBUM YANG SANGAT KREATIF (BAIK LIRIK MAUPUN MUSIKNYA) DAN MENJADI HITS, TIDAK SEPERTI KEBANYAKAN MUSISI KOREA YANG SEDANG NAIK DAUN DENGAN LIRIK YANG DIULANG-ULANG GAK JELAS.

RYuuka commented:
Sorry sblmnya, gw kok ngerasa lo itu terkesan sirik dan menyudutin LARUKU ya?
1. Eksploitasi fanatisme tntang keuntungan komersial mereka...
2. Tentang Cendera Mata yang di promosikan di Internet
3. Dilarang mengambil video/foto
4. Pemaksaan terhadap penonton untuk konsentrasi menonton konser
5. Playback n efek panggung
6. Band yg cukup tua dan punya penggemar yang lebih dewasa (dari keseluruhan kalimat ini *yg ini hanya sebagian* ini adalah jenis kalimat sindiran, bsa dLyt dri "Band yg cukup tua" dan "Ini artinya tidak lagi kuat berteriak histeris berlebihan". Secara kasarnya n scara ga langsung lo blng penggemar laruku bukan anak" muda gtu? tpi org" rtua yg ga bsa histeris keras")
7. Harga Cendera Mata yg mahal.

Liat, dari awal ampek akhir artikel lo itu nyudutin semua, bahkan terkesan iri,

1. untuk keuntungan komersial yg lo bilang, siapa sih yang nggak ngambil keuntungan dari konser mereka? Itu wajar kok, karna mereka nggak lagi ngadain konser amal, lgian gak cuma LARUKU tapi juga semua band, bahkan BB Korea juga

2. lo pikir cuma LARUKU? BB Korea juga sering kalee, gw tau ini karna *eheem* jujur gw seorang fans dari 1 BB Korea tpi bkan brarti gw pecinta Korea atau K-Lover. Dari jual lighstick di Internet, baju, de el el, jauh" hari sebelum idola manggung, ex. konser SUJU kmarin, bnyak ELF yg mulai mengibarkan lapak mereka di Internet, gak FB, ga blog, ga twitter.


3. Come on, itu emng udah peraturan dan gak cuma LARUKU yg bikin peraturan itu, selain untuk kenyamanan penonton lain, itu juga untuk menghindari pembajakan yg kemungkinan terjadi, bisa aja kan fancamp itu di burn ke DVD trus dJual dng harga mahal padahal hasil gambar ga bagus, itu juga bisa ngerugiin fans yang nggak nonton, bukan karna apa. Lagian smw konser Internasional jga kek gtu,


4. "Dipaksa" dari mana lo bisa ngambil kesimpulan kalau mereka itu dipaksa? apa mereka bilang ke lo kalau mereka merasa terpaksa atau cuma itu perasaan lo karna lo gak bisa ngambil vid. photo mrka? Gw pkir itu bukan sebuah paksaan ya, tlong kalimat lo lbih di perhatiin lagi.


5. Seperti yang beberapa tmen" blang di komentar ini, untuk masalah Playback, ya sebut saja Minus One atau ada juga orang yang menyebutnya music sequencer, playback digunakan untuk menunjang track2 yang ada dalam rekaman lagu asli yang tidak mungkin untuk di mainkan oleh Musisi/Player karena faktor tertentu, (copas punya @ave)


6. Sumpah ini kerasa banget sindirannya, walaupun lo make kata "dewasa" dan "kreatif". Darimana sih lo dapet bukti kek gtu? Coba kasi ke gue ^^

lagipula nonton konser gak harus teriak histeris ampek pita suara putus kan? Ohya gue lupa, lo kan K-Popers yang biasa histeris keras" kalau nonto Idola lo ya, ex. "Oppa Oppa!!!! AAAAA, SARANGHAE" sumpah kalao gue bilang itu ALAY banget, dan jangan samain kita dengan K-popers yang ALAY krna kita gak ALAY #Ooops, sorry keceplosan.

7. Gue pikir itu wajar, lagian gak cuma Laruku kok, bahkan BB Korea lebih parah, gak cuma cendera mata aja tpi juga tiket konser bisa ampek 7Jt, itu lebih parah kan? Bahkan lightstick mreka kadang dJual datas 50!! Blm lagi Baju dllnya, kalo di bandingin yang bilang di atas, itu gak ada apa"a kalau di bandingin sama Cendera Mata yang dJual untuk Konser BB Korea.

Lagipula, itu kan hak para penonton kalau mereka emang mau, kenapa lo yang kayaknya ngerasa keberatan? mereka yang beli aja fine fine aja tuh, gak ngerasa di paksa sama sekali, itu karna keroyalan mereka, lgian banyak juga K-Popers yang rela ngabisin gocek 800ribu ke atas cuma untuk beli DVD original idolanya, jdi menurut gw it's not a problem.

Itu aja sih yang mau gue bilang, sorry kalau ada salah kata, ^^

#banyak bacot juga ternyata gue

cape bo' kopi-pes, ini isinya marah-marah semua (walopun banyak yg typo karena ngetik sambil emosi mungkin).

Ehm... gw sih ngga bisa berkomentar apa-apa, secara gw juga penggemar Laruku dari esde dan temen deket gw adalah seorang ELF (sebutan untuk fans Super Junior). Eniwei, kenapa gw jadi ngikutin semua komentar yang membanding-bandingkan konser Laruku dengan konser boyband yang tanggal mainnya berdekatan dengan konser Laruku yah? Padahal sih si penulis ngga pernah menyebutkan kata "boyband Korea" atopun "Super Junior" di artikelnya -_-" 

Oh iya, kan konser suju sama laruku di Jakarta berdekatan yah... setau gw sih artikel di atas ngomongin konser laruku di Hong Kong~

Aaah~ sudalah... sebelumnya gw minta maaf kalo komentar gw nanti menyinggung beberapa pihak. Gw menerima kritik dan saran kok m(_ _)m dan gw (berusaha untuk tidak) membanding-bandingkan Laruku dengan Suju.

Ada satu kalimat yang menurut gw cukup menarik tapi meliputi isi dari artikel tersebut:

"Tampaknya, kesadaran Laruku akan karakter penggemar mereka inilah yang membuat kantong para penggemar dieksploitasi secara pol."

Jadi intinya Laruku mengeksploitasi kantong para penggemar fanatiknya lewat penjualan merchandise dan tiket dengan harga gila-gilaan sekaligus dilarangnya penggunaan kamera di arena konser ya? Dilarangnya penggunaan kamera di arena konser supaya ngga ada yang ngerekam konser karena nanti isinya bakal mau dijual sebagai DVD konser dengan harga gila-gilaan juga, gitu?

Oh iya, dan satu lagi:

"Dengan usia band yang cukup tua, karakter penggemar Laruku pun lebih dewasa, lebih kreatif dan, tentunya lebih mapan. Ini artinya tidak lagi kuat berteriak histeris berlebihan, tetapi lebih kreatif dan punya daya beli yang lebih kuat."

Hmm... tidak lagi kuat berteriak histeris berlebihan, tapi lebih kreatif, dan punya daya beli yang lebih kuat? Maksudnya daya beli untuk memborong merchandise, tiket, dan DVD? Dan ngga bisa teriak-teriak lagi sebagai upaya untuk menunjukkan bahwa para fans menikmati konser tersebut? 

Pajang fotonya Laruku waktu di Hong Kong ah~

Penjualan merchandise, tiket, DVD, CD, dll pasti ngga akan lepas dari sebuah band. Istilah kasarnya, mereka butuh dana juga buat kelangsungan band mereka dan pinginnya balik modal juga kan. Lagian, kalo ngga ada dana dari barang-barang di atas, apa mereka mau cuma ngandelin dana dari pihak manajemen? Ya manajemen-nya juga ngga mau kali biayain 100 persen, buat apa biayain band kalo punya fans yang ngga punya loyalitas sama band tersebut? Loyalitas itu ditunjukkan lewat pembelian barang-barang di atas. Kalo band itu bisa bertahan, yang diuntungkan (selain pihak manajemen) adalah fans juga yang bisa menikmati musik mereka. 
Sebenarnya gw kurang suka dengan kata "eksploitasi". Kesannya kayak memaksa gitu. Menurut gw sih, bukannya gw ngebela Laruku ya (ini sudut pandang saya), tapi pihak Laruku hanya menyediakan merchandise bagi para fans-nya dengan harga yang mungkin udah termasuk biaya distribusi, biaya produksi, pajak di tiap negara, dll (yeah, we have to live with tax, right?). Laruku menyediakan cara sebagai reminder untuk fans-nya bahwa mereka pernah nyaksiin konser Laruku, salah satunya dengan penjualan merchandise itu. Masalah beli-nggaknya itu tergantung tiap fans ya. Sebelumnya gw monopolizing dulu yah, gw akan cerita tentang gw. Walopun gw fans berat Laruku sejak esde, gw ngga memaksakan diri (atau dipaksakan pihak Laruku) untuk membeli semua merchandise-nya atau beberapa merchandise. Gw cuma beli tas sama light stick, karena menurut itu yang masuk ke budget gw. 
Ada beberapa fans yang memang membeli merchandise yang harganya selangit itu, tapi itu keinginan mereka sendiri. Pihak Laruku ngasih tau apa aja merchandise-nya jauh-jauh hari menurut gw sebagai persiapan, jadi mereka ada gambaran mau beli apa aja pas di tempat penjualan merchandise. Bagi yang mau beli mungkin mereka punya uang lebih, makanya beli. Jadi menurut gw kata "eksploitasi" di sini kurang tepat. 
Oh iya, satu lagi, dengan membeli merchandise itu maka baru kerasa loyalitas kita sama satu band dan identitas kita sebagai bagian dari fanbase band tersebut. Keuntungannya sih ngga cuma buat band-nya aja, menurut gw keuntungan juga ada pada para fans karena mereka telah mendapat "identitas" mereka sebagai fans yang loyal pada band tersebut, kenang-kenangan, barang koleksi, barang pamer (eh, itu mah gw ya), dan rasa senang mereka mendapat merchandise itu. Bukannya kesenangan itu ngga sebanding sama materi?
Badewei, udah liat foto venue di atas? Para fans, anti-fans, dan "fans" yang cuma dateng buat nonton aja, pasti punya penilaian yang beda-beda. Hanya para fans yang bisa memahami betul gimana rasanya bisa nonton band kesukaan. Gimana susahnya dapetin tiket, capeknya ngantri merchandise, desek-desekan di venue, nangis pas konser, dll. Hanya fans yang bisa memahami betapa berartinya itu. Dan gw rasa itu sih ngga ada artinya dibanding tiket konser ato merchandise yang dijual. 

Buat dilarangnya penggunaan kamera di tempat konser sih wajar ya, jadi ngga sepenuhnya fans dipaksa untuk nonton. Toh larangan itu demi kebaikan bersama juga, jadi fans bisa lebih memusatkan perhatian pada konser dibanding perhatian gimana caranya dapet angle yang bagus sekaligus mikirin kritik buat band yang ditonton juga (meski gw ngga memungkiri kalo kritik itu pasti ada). Well, masalah harga yang gila-gilaan sih... tergantung fans-nya mau beli yang asli apa ngga. Kan semua fans beda-beda, sebaiknya sih jangan menyamaratakan kalo semua fans Laruku pasti beli merchandise ato DVD yang asli. Selain beli yang asli, bagi yang kurang mampu (seperti gw) juga bisa beli lewat toko kaos khusus band ato bisa minta copy-in sama temen DVD aslinya. Tapi ya itu, rasanya dan perlakuannya ngga akan sama dengan beli yang asli. 

Dan, gw mau nanya, maksudnya dengan kalimat "dengan usia band yang sudah cukup tua" itu apa, ya? Maksudnya umur band Laruku yang 20 tahun itu udah termasuk tua ya di dunia musik? Ato di sini maksudnya adalah usia personilnya yang udah 30 tahun ke atas? 

Gw ngga peduli sih, yang jelas persepsi gw dengan persepsi penulis beda dalam hal ini. Well, ngga semua fans Laruku itu mapan sih dan punya daya beli yang lebih kuat. Karakter yang dimaksud "lebih dewasa" menurut gw mungkin berbeda dengan apa yang digambarkan penulis. Menurut gw, dewasa itu artinya mikirin segala hal yang penting-penting dengan lebih hati-hati dan lebih bijaksana. Maksudnya, mereka memang punya daya beli yang lebih kuat dibanding anak kuliahan macem gw ini, tapi daya beli itu juga untuk keperluan yang penting-penting aja kan? Ngga semuanya orang yang punya daya beli lebih dan "lebih dewasa" ngga mikirin apa yang akan mereka beli. Laruku emang idola mereka, misalnya, tapi ada beberapa temen gw yang menurut gw "lebih dewasa" ngga beli merchandise karena mereka punya keperluan lain. Dan menurut mereka, dengan beli tiket konsernya aja, udah cukup memuaskan hati. Lagipula mungkin mereka hanya bisa lihat sekali konser Laruku, mungkin lain kali mereka ngga akan bisa. 

Dan satu lagi, kata siapa mereka ngga kuat berteriak histeris berlebihan? Hehehe... kalo yang ini gw serahin ke pengalaman masing-masing yang udah pernah ikut konser deh.

Fuwaaah~ menurut gw udah hampir selesai sih. Gw sebenarnya mau komentar lebih banyak, tapi gw mau ngeliat tumblr dulu hehehe... sekali lagi, maaf ya kalo komentar gw di atas rada menjurus dan menyinggung beberapa pihak m(_ _)m

Terimakasi sudah menyimak~




PS: gw menerima kritik dan saran, yang manis juga boleh... nanti gw tuangin kecap :p

Tidak ada komentar:

Posting Komentar