Place for me to write about Japanese rock music and my random (and sometimes weird) experiences.

Please leave comment and enjoy! ^__^


14/02/13

Cover Bands

Yah, well, first of all, happy valentine's day for those of you who celebrate it.

But, honestly, I don't believe in valentine's day. Soalnya menurut gw, kasih sayang itu bisa diwujudkan tiap hari, nggak logis untuk merayakan kasih sayang pada satu hari khusus. Menurut gw juga sejarah adanya hari valentine juga belum jelas, jadi gw nggak menaruh harapan dan permintaan pada hari itu.

Eniwei, maafkan saya karena baru bisa ngepos hari ini. Final exam, kerjaan, dan event membuat waktu saya habis hehehe... selain itu juga karena saya nggak punya ide mau nulis apa. Tapi hari ini (akhirnya) saya dapet inspirasi untuk nulis tentang sesuatu.


Jreng jreeeeeeeeeeng...... tererereeeettttt...... tuuuuuuuut.... *backsound*


COVER BANDS


Menurut Wikipedia, Cover Bands: is a band that plays mostly or exclusively cover songs (intinya band yang sering mainin lagu cover-lah). Cover songs (atau cover version): is a new performance or recording of a contemporary or previously recorded, commercially released song or popular song, usually by someone other than the original artist (intinya penampilan baru atau rekaman dari lagu-lagu yang udah direkam sebelumnya, biasanya lagu yang udah dirilis secara komersil atau lagu-lagu terkenal, biasanya dibawain sama orang selain artis aslinya). Masih menurut Wikipedia, cover bands biasanya band-band yang suka bawain lagu pas pernikahan, pesta, atau fungsional. Lagu-lagu yang dibawain biasanya udah terkenal.


Kenapa sih ada band yang mau meng-cover lagu band lain? Jawaban dari Wikipedia:  For the large majority of local cover bands, playing out is a labor of love rather than a profession. Menurut gw alasan satu band meng-cover lagu band lain karena si band cover ini ngefans sama band aslinya dan berpikir "Gimana caranya ya biar gw bisa bawain lagu kayak dia?". Tapi bisa juga karena alasan lain, misalnya kecintaan, dsb. 

 Kenapa gw bahas cover bands? Alasannya adalah akibat "keluhan" dari salah seorang teman di satu forum. Dia sedih karena abis dengerin band yang meng-cover lagu X Japan dengan buruknya. Well, siapapun pasti sedih sih, apalagi X Japan itu band kesukaannya dia. Abis itu ada salah satu temen gw lagi yang meminta gw (dan seluruh anggota forum) untuk memboikot satu lagu cover yang akan segera dirilis di YouTube. Gw sendiri nggak memungkiri bahwa gw akan kesel kalo lagu dari band kesukaan gw dibawain secara "kacau" dan "asal-asalan", tapi memboikot adalah hal yang ada di luar dugaan gw.

Kemudian si temen itu memberi gw contoh album J-Rock kompilasi cover songs yang menurutnya beda banget sama aslinya. Sebenarnya gw juga punya satu album musisi kesukaan gw yang lagu-lagunya di-cover oleh beberapa band di Jepang dan sampe sekarang ada satu lagu yang bikin gw bingung kenapa bisa lolos, soalnya penyanyinya menurut gw kurang dalam membawakan lagu. Ada nada yang nggak pas, dsb. Dan lagu itu masih bertahan di hape gw karena gw cuma suka musik awalnya doang.

Tapi akhirnya gw berpikir. Ekspektasi gw ketika dengerin seluruh lagu di album cover itu adalah supaya lagunya semirip mungkin dengan lagu aslinya, mungkin karena si artis itu udah bawain duluan makanya dia udah nge-set standar tersendiri untuk lagu tersebut. Gw juga berharap mendengarkan lagu cover dengan style yang sama dengan lagu aslinya.

Sebenarnya sih nggak salah menurut gw untuk memiliki ekspektasi seperti tadi, apalagi kalo udah sering dengerin lagu aslinya berulang-ulang, jadi lumayan ngerti seluk-beluknya. Tapi cover bands kan juga bands yang punya ciri khas masing-masing, mereka juga punya keterbatasan masing-masing. Jika mereka bisa melebihi standar dari artis aslinya, ceritanya jadi lain dan mereka sebaiknya segera bikin lagu orijinal milik mereka sendiri. Di sini gw bukannya ngebelain cover bands, tapi menurut gw menjadi cover bands itu nggak gampang. Ada usahanya dan bebannya dua kali lipat lebih besar dari artis aslinya, karena selain membawakan lagunya, mereka juga membawa karakter lagu itu sendiri (yang sudah dipatenkan oleh si penyanyi aslinya).

Di lain hal, gw kurang setuju kalo ada cover bands yang berusaha keras untuk jadi mirip banget dengan artis aslinya. Kenapa? Karena, masih menurut pendapat asal-asalan gw, karakter si cover bands ini perlahan-lahan akan sama dengan karakter si artis aslinya. Nggak ada ciri khasnya dong? Akan lebih baik lagi kalo si cover bands bisa memberikan style tersendiri pada satu lagu cover, yang akhirnya bisa bikin lagunya lebih terkenal. Tapi sepertinya hal itu masih agak sulit dan perlu keberanian tinggi.

Kesel dan rasa nggak puas itu boleh, semuanya tergantung selera masing-masing. Satu hal lagi, kegiatan pemboikotan seperti yang diajak oleh temen gw itu sebenarnya nggak baik. Balik ke atas lagi, tiap cover bands sudah berusaha untuk meng-cover lagu tersebut, jadi paling nggak usaha mereka dihargai. Jelek dan bagus, semuanya relatif. Kalo bagus ya tinggal di-like, kasi komentar positif, nge-share lagu atau videonya. Kalo jelek ya unlike, kasi kritikan yang bagus kenapa nggak disukai, dan jangan nyebar-nyebar kekurangan lagu tersebut dengan kata-kata makian yang kasar.

Simpel kan? Menurut gw sih begitu. 

Itu semua pendapat gw. Silakan kalo punya pendapat lain.













P.S.: Actually, there are many cover bands that are good or even better than the original artists, you just need some time to search it on google. Some of them are talented enough :)

P.S. (lagi): Dengerin If We Hold On Together-nya Sandy Surf Beach Coaster atau Hanamizuki-nya JOY. Recommended menurut gw sih. Selain itu juga beberapa J-Band yang suka manggung di event-event Jepang, beberapa dari mereka ada yang suaranya bagus dan bahkan melebihi penyanyi aslinya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar